 Dalam
 menjalankan fungsinya, setiap struktur Teknik Sipil akan menerima  
pengaruh dari luar yang perlu dipikul. Selain pengaruh dari luar, sistem
 struktur yang terbuat dari material bermassa, juga akan memikul 
beratnya sendiri akibat pengaruh gravitasi. Selain pengaruh dari luar 
yang dapat diukur sebagai besaran gaya atau beban, seperti berat sendiri
 struktur, beban akibat hunian atau penggunaan struktur, pengaruh angin 
atau getaran gempa, tekanan tanah atau tekanan hidrostatik air, terdapat
 juga pengaruh luar yang tidak dapat diukur sebagai gaya. Sebagai contoh
 adalah pengaruh penurunan pondasi pada struktur bangunan, atau pengaruh
 temperatur / suhu pada elemen-elemen struktur.
Dalam
 menjalankan fungsinya, setiap struktur Teknik Sipil akan menerima  
pengaruh dari luar yang perlu dipikul. Selain pengaruh dari luar, sistem
 struktur yang terbuat dari material bermassa, juga akan memikul 
beratnya sendiri akibat pengaruh gravitasi. Selain pengaruh dari luar 
yang dapat diukur sebagai besaran gaya atau beban, seperti berat sendiri
 struktur, beban akibat hunian atau penggunaan struktur, pengaruh angin 
atau getaran gempa, tekanan tanah atau tekanan hidrostatik air, terdapat
 juga pengaruh luar yang tidak dapat diukur sebagai gaya. Sebagai contoh
 adalah pengaruh penurunan pondasi pada struktur bangunan, atau pengaruh
 temperatur / suhu pada elemen-elemen struktur.  
Dalam
 melakukan analisis dan desain dari suatu struktur bangunan, perlu 
adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besarnya beban yang 
bekerja pada struktur. Gambar 1 mengilustrasikan diagram dari 
beban-beban yang dapat bekerja  pada struktur teknik sipil. 
Hal
 penting yang berkaitan dengan karakteristik beban untuk keperluan 
analisis struktur adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat 
statis dan dinamis. Secara umum, beban luar yang bekerja pada struktur 
Teknik Sipil dapat dibedakan menjadi beban statis dan beban dinamis.   
Beban
 statis adalah beban yang bekerja secara terus-menerus pada suatu 
struktur. Beban statis juga diasosiasikan dengan beban-beban yang 
secara   perlahan-lahan timbul serta mempunyai variabel besaran yang 
bersifat tetap (steady states). Dengan demikian, jika suatu 
beban mempunyai perubahan intensitas yang berjalan cukup perlahan 
sedemikian rupa sehingga pengaruh waktu tidak dominan, maka beban 
tersebut dapat dikelompokkan sebagai beban statik (static load). 
Deformasi dari struktur akibat beban statik akan mencapai puncaknya jika
 beban ini mencapai nilainya yang maksimum. Beban statis pada umumnya 
dapat dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan beban khusus, 
yaitu beban yang diakibatkan oleh penurunan pondasi atau efek temperatur
Beban dinamis adalah beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada umumya, beban ini tidak bersifat tetap (unsteady-state) serta mempunyai karakterisitik besaran dan arah yang berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban dinamik ini juga akan berubah-ubah secara cepat.

Gb. Beban pada struktur Teknik Sipil
Dengan
 demikian, jika suatu beban mempunyai perubahan intensitas yang  
bervariasi secara cepat terhadap waktu, maka beban tersebut disebut 
sebagai beban dinamis                (dynamic load). Beban 
dinamis dapat menyebabkan terjadinya osilasi  sehingga deformasi puncak 
dari struktur tidak terrjadi bersamaan dengan terjadinya beban yang 
maksimum. Pengaruh beban statis dan beban dinamis pada struktur, dapat 
digambarkan pada Diagram Beban (P) – Waktu (t), seperti pada Gambar di bawah :

Gb. Diagram Beban ( P ) – Waktu ( t )
Beban
 statis dapat dianggap sebagai beban dinamis dengan intensitas beban 
yang tetap dari waktu ke waktu. Getaran mesin merupakan beban dinamis 
yang bersifat periodik karena mempunyai intensitas beban dan frekuensi 
getar yang berulang. Bentuk dari getaran yang ditimbulkan mesin pada 
umumnya berbentuk sinusoidal. Getaran gempa merupakan beban dinamik 
dengan intesitas dan frekuensi getar yang acak dari waktu ke waktu. 
Meskipun terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi getaran gempa dapat 
menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan. 





 Untuk
 memudahkan prosedur analisis struktur terhadap pengaruh beban yang 
ditimbulkan oleh ledakan, getaran mesin, dan pengaruh pergerakan 
kendaraan, sering dilakukan memperlakukan beban-beban tersebut sebagai 
beban statik. Pengaruh dinamik yang ditimbulkan oleh beban, 
diperhitungkan dengan mengalikan intensitas beban dengan suatu faktor 
pembesaran dinamik yang dinamakan faktor kejut.
Untuk
 memudahkan prosedur analisis struktur terhadap pengaruh beban yang 
ditimbulkan oleh ledakan, getaran mesin, dan pengaruh pergerakan 
kendaraan, sering dilakukan memperlakukan beban-beban tersebut sebagai 
beban statik. Pengaruh dinamik yang ditimbulkan oleh beban, 
diperhitungkan dengan mengalikan intensitas beban dengan suatu faktor 
pembesaran dinamik yang dinamakan faktor kejut.  
Untuk
 keperluan analisis struktur bangunan, sampai dengan tingkat intensitas 
beban tertentu serta batasan dari kondisi struktur bangunan tertentu, 
beban dinamik yang bekerja pada struktur, dapat  diasumsikan sebagai 
beban statik ekuivalen. Sebagai contoh, analisis struktur bangunan 
gedung terhadap getaran gempa dapat dilakukan dengan metode analisis 
statik yang sederhana, yaitu Analisis Beban Gempa Statik Ekuivalen. 
Metode analisis statik ini dapat digunakan untuk menggantikan metode 
analisis dinamik yang cukup rumit. dengan persyaratan struktur yang 
dianalisis mempunyai bentuk yang simetris dengan ketinggaan bangunan 
gedung tidak lebih dari 40 m. Untuk bangunan gedung dengan bentuk yang 
tidak beraturan atau bangunan dengan ketinggian lebih dari 40 m, 
analisis struktur harus dilakukan secara dinamik.   
 






 
 
 
 
 
 
 
 
